Kami mengunjungi Wurzburg dalam rangkaian perjalanan liburan panjang selama delapan hari ke
provinsi Bavaria di Jerman Selatan. Perjalanan dimulai dari kota Delft (Belanda) dengan tujuan akhir kota Innsbruck, Austria. Total perjalanan bolak-balik adalah sekitar 2100 km.
|
Dari Wurzburg ke Fussen |
Persiapan untuk perjalanan ini sudah dilakukan berbulan-bulan
sebelumnya, terutama untuk mereservasi hotel selama di perjalanan. Melalui
internet semuanya dapat dilakukan dengan mudah. Mereservasi kamar hotel di
lokasi wisata yang selalu padat selama musim panas memang sebaiknya dilakukan
minimal 3 bulan sebelumnya. Bila reservasi dilakukan jauh sebelumnya, kita bisa
leluasa memilih kamar hotel yang bagus dan sesuai dengan budget yang tersedia.
Target kami selama perjalanan sebetulnya adalah tinggal di rumah liburan atau
apartment sehingga sekeluarga (berlima) bisa bersama-sama dan kalau
memungkinkan bisa memasak sendiri. Ternyata akhirnya kami menginap di
berbagai jenis tempat selama dalam perjalanan. Kami menikmati tinggal di rumah
liburan yang dilengkapi dapur dan ruang tamu, di bed and breakfast ala Jerman yang
homey, di chain hotel yang cukup besar, serta tinggal di kabin kayu kecil di camping ground.
Rute perjalanan kami selama di Jerman adalah terutama mengunjungi
kota-kota tua sepanjang Romantic road atau Romantische Strasse. Romantic Road
menghubungkan beberapa kota/daerah di provinsi Bavaria yang kaya dengan peninggalan sejarah
dan budaya serta alamnya yang indah. Pertama kali rute ini diresmikan pada
tahun 1950 untuk meningkatkan pariwisata di Jerman setelah perang dunia kedua
usai. Romantic Road
berjarak sepanjang 217 mil (347 km) dimulai dari kota
Wurzburg sampai ke kota Fussen.
Beberapa kota tua lain yang menarik untuk
dikunjungi sepanjang Romantic road adalah Rothenburg ob der
Tauber, Dinkelsbuhl, Augsburg,
dan Wieskirche.
Daya tarik utama perjalanan melewati Romantic Road
adalah kombinasi yang memikat antara alam, budaya, dan penduduknya. Rute ini melintasi lanskap yang kaya budaya
sepanjang sungai Main dan melewati wilayah perkebunan anggur Franconian sampai
ke pegunungan Alps. Turis yang melewati jalan
ini dapat mengunjungi berbagai kota
kecil yang bersejarah dengan bangunan-bangunannya yang menarik dan masih
terjaga keasliannya.
|
Tiket 14 hari istana Bavaria |
Nama
Romantic Road mungkin untuk mengekspresikan perasaan para
pengunjung setelah menikmati keindahan alam, kota-kota tua Jerman yang
bersejarah, serta seni dan budayanya yang menarik. Semua ini seakan mengajak turis merasa berada
di masa abad pertengahan yang lalu. Untuk turis seperti kami yang datang dari
Belanda, negeri yang hampir seluruhnya datar,
Romantic Road yang melewati bukit
dan gunung memberikan pemandangan lain yang menarik.
Provinsi Bavaria di Jerman dikenal sebagai provinsi yang memiliki banyak
istana dan tempat-tempat bersejarah seperti gereja atau benteng yang sekarang
hampir semuanya dapat dikunjungi oleh wisatawan. Pemerintah Bavaria,
yang memiliki sebagian besar istana-istana, menyediakan karcis untuk para wisatawan mengunjungi 40 istana/tempat bersejarah di Bavaria. Karcis tersebut ada yang berlaku
selama setahun atau 14 hari. Karcis terusan ini jauh lebih murah dibandingkan
bila kita membeli karcis setiap masuk istana. Apalagi tersedia karcis terusan
untuk keluarga, yaitu dua orang dewasa dengan tiga orang anak. Untuk perjalanan
ini kami membeli karcis terusan keluarga yang berlaku selama 14 hari seharga 36
euro. Karcis dengan mudah dapat dibeli di istana/museum mana saja yang terdapat dalam daftar yang dikeluarkan oleh Departemen Istana Bavarian (
Bavarian Palace Department).
|
Bed and breakfast di Weibersburn |
Berangkat dari Delft
jam 9 pagi, sekitar jam 4 sore kami sudah tiba di kota
tujuan pertama Wurzburg.
Kami menginap malam itu di
Bed and Breakfast
di pinggir kota Wurzburg, yaitu Weibersbrunn. Kami mendapat
kamar besar dengan 3 bed yang sangat lapang untuk 3 anak dan orang tuanya.
Selain kamar ada ruang makan dan dapur yang dapat kami pakai selama menginap
disini. Senang sekali rasanya setelah hampir seharian duduk di dalam mobil,
bisa bersantai dan makan malam seperti di rumah sendiri.
|
Bagian depan Residenz Wurzburg |
Kota
tua pertama yang kami kunjungi yaitu Wurzburg
terletak di barat laut provinsi Bavaria.
Wurzburg sebagai kota
besar terdiri dari bagian kota tua (
Altstadt), bagian kota modern, dan daerah industri. Dipisahkan oleh pegunungan dari kota besar Frankfurt di bagian barat, kota
ini terletak di persimpangan beberapa highway yaitu Autobahn 3, 7 dan 81, dan
juga mudah dicapai dari kota lain seperti Stuttgart dan Regensburg.
Umumnya turis dari luar Jerman yang menggunakan
pesawat terbang dapat berkunjung ke Wurzburg
melalui bandara udara di Frankfurt atau Munich
dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan mobil, kereta atau bis.
Tidak jauh dari pusat kota tua Wurzburg, di dekat area parkir kota, terletak istana yang dikenal sebagai
Residenz Wurzburg. Didepan istana ini terdapat pelataran batu luas
dengan kolam air mancur dan dikelilingi gedung gedung tua lainnya.
Residenz Wurzburg yang ditetapkan
sebagai
UNESCO-World Heritage, adalah
tempat kediaman prince-bishop yang dibangun sekitar tahun 1720 sampai 1744. Istana
ini dikenal sebagai istana bergaya
baroque
terbesar dan terindah di Jerman. Didirikan pada masa pemerintahan Prince-Bishop
Lothar Franz dan Friedrich Carl von Schonborn. Istana ini dirancang dan didekorasi
oleh tim international yang terdiri dari arsitek, pelukis maupun pematung
terkenal masa itu. Sebelum istana ini
didirikan, Prince Bishop meninggali Istana Marienburg yang berlokasi di atas
bukit seberang sungai Main.
|
Court Chapel di Residenze Wurzburg |
Bagian yang paling terkenal dari
Residenz Wurzburg adalah tangga besar putih di ruang masuk utama yang berhiaskan patung
dan lukisan langit-langit (
fresco)
karya pelukis Itali ternama, Venetian Tiepolo. Tangga dan lukisannya ini
menurut cerita disebut sebagai lukisan langit-langit terbesar di dunia. Selain
itu,
Court Chapel (kapel raja) yang
terletak di bagian depan istana ini, juga menarik untuk dikunjungi. Karya arsitek Balthasar Neumann yang
diselesaikan tahun 1743 ini memiliki dekorasi yang sangat artistik, dengan
dinding lengkung penuh lukisan dan patung serta tiga kubah oval diatasnya.
Setelah perang dunia kedua, kota Wurzburg hancur pada saat
pemboman tanggal 16 Maret 1945. Interior
Residenz Wurzburg mengalami
kerusakan berat setelah perang, tapi kemudian segera direnovasi sehingga
sekarang pengunjung dapat menikmati gedung tua ini dalam kondisi yang hampir
kembali seperti kondisi semula sebelum dihancurkan oleh bom.
|
Bagian belakang Resiidenz Wurzburg |
Hampir sebagian besar atap istana ini hancur karena pemboman. Untungnya atap
diatas tangga utama ini utuh, sehingga lukisan di langit-langit yang besar ini bertahan
dan keindahannya dapat dinikmati semua pengunjung. Sebagian besar furniture
sudah hancur, sehingga diganti dengan furniture baru yang menyerupai model pada
masa tersebut. Karena sebagai museum, fungsi ruangan di istana ini tidak sama
lagi dengan fungsinya semula. Mungkin ini berbeda dengan istana Versailles, di dekat Paris,
yang fungsi ruangannya tetap dijaga seperti apa adanya sewaktu dibangun.
Di bagian belakang istana terdapat taman luas yang indah dengan berbagai
bunga dan patung-patung. Pada kunjungan ke istana ini bulan Juli,
bunga-bunga di taman sedang bermekaran dengan indahnya dan udara terasa nyaman
untuk berjalan-jalan di taman atau berfoto di dekat deretan pohon yang berbentuk
seperti
cone terbalik.
Tempat menarik lain di kota
ini adalah Istana Marienburg, atau
Marienburg
Fortress, yaitu istana tempat Bishop sebelum pindah ke
Residenz Wurzburg. Begitu masuk kota
Wurzburg,
bangunan ini sudah terlihat dikejauhan karena berada di puncak bukit dan tampak
sebagai istana dengan benteng besar yang dikelilingi kebun anggur.
|
Alte Mainbrucke dengan patung Santo |
Dengan menggunakan mobil, sebetulnya pengunjung bisa memparkir kendaraan di
tempat parkir dibawah benteng sehingga
jarak tempuh ke atas bukit dengan berjalan kaki lebih dekat. Tapi kami
memutuskan untuk parkir di tengah kota Wurzburg dan berjalan kaki
ke arah Marienburg melewati jembatan tua yang dikenal sebagai
Alte Mainbrucke. Jembatan tua yang
didirikan pada tahun 1373 ini hanya digunakan untuk pejalan kaki dan
menghubungkan jalan ke arah
Marienburg
fortress di atas bukit dengan jalan lain yang dipenuhi toko-toko atau
restauran di seberang sungai. Diatas jembatan batu ini berjejer patung-patung
berukuran besar yang sebagian besar adalah para orang suci (santo) yang dikenal
di sekitar daerah bavaria dan raja-raja yang
pernah berkuasa di Wurzburg.
|
Marienbrug fortress di atas bukit |
Untuk mencapai istana di atas bukit, setelah
menyeberang jembatan kami berjalan sekitar 20 menit, dengan kondisi jalan yang cukup
terjal.
Pemandangan dari atas bukit sungguh menarik dan mengobati rasa lelah setelah
berjalan di jalan yang terjal. Kota Wurzburg seluruhnya dapat terlihat dari
Marienburg Fortress.
|
kota Wurzburg dari Marienbrug Fortress |
Benteng atau istana
ini seperti sebuah kota
kecil sendiri di atas bukit. Daerahnya memang luas, selain gedung-gedung dengan
jalan berbatu, dibagian belakang terdapat kebun anggur yang meluas sampai ke
sekeliling tebing istana.
|
Gedung-gedung di dalam Marienbrug Fortress |
Hampir seluruh bangunan di atas bukit ini dapat dikunjungi turis. Disana
terdapat dua museum besar yaitu museum Main-Franconian
dan museum FĂĽrstenbau. Di museum pertama, dapat dilihat karya pematung terkenal
dari perioda
Gothic, Tilman
Riemenschneider, selain berbagai koleksi
dari seniman seniman periode
Baroque
dan
Rococo.
Di museum FĂĽrstenbau, pengunjung dapat melihat
dokumentasi sejarah kota Wurzburg dari abad ke-8 sampai abad
ke-20. Interior di Marienburg terlihat
lebih sederhana dibandingkan dengan interior di
Residenz Wurzburg.
|
Bagian dalam Benteng |
Di salah satu ruang di museum FĂĽrstenbau,
diperlihatkan dua maket besar yang menunjukkan kota
Wurzburg
sebelum dan setelah perang dunia II. Dari maket-maket tersebut terlihat betapa
parahnya akibat perang yang diderita oleh kota Wurzburg. Hampir semua
bangunan besar hancur, kecuali beberapa gereja.
Residenz Wurzburg rusak berat, demikian juga istana Merienberg walau
tidak separah istana Wurzburg.
Hebatnya hanya dalam beberapa tahun, sebagian besar dari istana ini sudah
direnovasi dan dapat dibuka untuk umum.
Selain kedua museum ini, pengunjung juga dapat mengunjungi sumur sedalam 104
meter yang dibangun pada tahun 1200.
Sumur yang ditutup dengan kawat baja ini begitu dalamnya, sehingga bila
kita melempar uang koin ke dalamnya, nyaris tak terdengar ketika koin itu
menyentuh dasar sumur. Ditengah benteng juga terdapat menara tinggi didekat kapel
berkubah biru. Dari jendela di menara pengunjung dapat menikmati pemandangan benteng
tua Marienburg dan kota Wurzburg.
|
Menara dan sumur di dalamnya |
Sayangnya kami mengunjungi kota
Wurzburg dalam satu hari saja, karena keesokan harinya sudah harus mengunjungi
kota tua lainnya, yaitu Rothenburg ob de tauber. Kami sempat berjalan jalan di
area pertokoan di seberang Alte
Mainbrucke yang menarik. Kami ingat, roti dan kue yang dijual di bakery
dengan aneka topping dan isi. Ternyata roti dan kue ini tidak hanya menarik
mata tapi juga terasa lezat. Dengan berbekal roti dan kue kami duduk
santai menikmati makan siang di Alte
Mainbrucke yang dilengkapi dengan kursi-kursi. Pengunjung kota ini tidak
usah khawatir untuk mengisi perutnya. Restoran banyak ditemui dimana-mana,
selain bakery atau turkse pizza alias pizzanya orang Turki. Kursi taman banyak
disediakan sehingga bagi mereka yang tidak senang makan dalam ruangan di hari
yang cerah, makan siang dapat dinikmati sambil memandang bukit Marienburg atau
sungai Main. Tidak salah kalau Wurzburg
menjadi kota yang patut dikunjungi di rute Romantic
Road.
Website yang berisi informasi tentang: