Thursday, April 12, 2012

Perjalanan ke Wurzburg di Romantic Road Provinsi Bavaria

Kami mengunjungi Wurzburg dalam rangkaian perjalanan liburan panjang  selama delapan hari ke provinsi Bavaria di Jerman Selatan. Perjalanan dimulai dari kota Delft (Belanda) dengan tujuan akhir kota Innsbruck, Austria. Total perjalanan bolak-balik adalah sekitar 2100 km.
Dari Wurzburg ke Fussen
Persiapan untuk perjalanan ini sudah dilakukan berbulan-bulan sebelumnya, terutama untuk mereservasi hotel selama di perjalanan. Melalui internet semuanya dapat dilakukan dengan mudah. Mereservasi kamar hotel di lokasi wisata yang selalu padat selama musim panas memang sebaiknya dilakukan minimal 3 bulan sebelumnya. Bila reservasi dilakukan jauh sebelumnya, kita bisa leluasa memilih kamar hotel yang bagus dan sesuai dengan budget yang tersedia.
Target kami selama perjalanan sebetulnya adalah tinggal di rumah liburan atau apartment sehingga sekeluarga (berlima) bisa bersama-sama dan kalau memungkinkan bisa memasak sendiri. Ternyata akhirnya kami menginap di berbagai jenis tempat selama dalam perjalanan. Kami menikmati tinggal di rumah liburan yang dilengkapi dapur dan ruang tamu, di bed and breakfast ala Jerman yang homey, di chain hotel  yang cukup besar, serta tinggal di kabin kayu kecil di camping ground.
Rute perjalanan kami selama di Jerman adalah terutama mengunjungi kota-kota tua sepanjang Romantic road atau Romantische Strasse. Romantic Road menghubungkan beberapa kota/daerah di provinsi Bavaria yang kaya dengan peninggalan sejarah dan budaya serta alamnya yang indah. Pertama kali rute ini diresmikan pada tahun 1950 untuk meningkatkan pariwisata di Jerman setelah perang dunia kedua usai. Romantic Road berjarak sepanjang 217 mil (347 km) dimulai dari kota Wurzburg sampai ke kota Fussen.  Beberapa kota tua lain yang menarik untuk dikunjungi sepanjang Romantic road adalah Rothenburg ob der Tauber, Dinkelsbuhl, Augsburg, dan Wieskirche.
Daya tarik utama perjalanan melewati Romantic Road adalah kombinasi yang memikat antara alam, budaya, dan penduduknya.  Rute ini melintasi lanskap yang kaya budaya sepanjang sungai Main dan melewati wilayah perkebunan anggur Franconian sampai ke pegunungan Alps. Turis yang melewati jalan ini dapat mengunjungi berbagai kota kecil yang bersejarah dengan bangunan-bangunannya yang menarik dan masih terjaga keasliannya. 
Tiket 14 hari istana Bavaria
Nama Romantic Road mungkin untuk mengekspresikan perasaan para pengunjung setelah menikmati keindahan alam, kota-kota tua Jerman yang bersejarah, serta seni dan budayanya yang menarik.  Semua ini seakan mengajak turis merasa berada di masa abad pertengahan yang lalu.  Untuk turis seperti kami yang datang dari Belanda, negeri yang hampir seluruhnya datar, Romantic Road yang melewati bukit dan gunung memberikan pemandangan lain yang menarik.
Provinsi Bavaria di Jerman dikenal sebagai provinsi yang memiliki banyak istana dan tempat-tempat bersejarah seperti gereja atau benteng yang sekarang hampir semuanya dapat dikunjungi oleh wisatawan.  Pemerintah Bavaria, yang memiliki sebagian besar istana-istana, menyediakan karcis untuk para wisatawan mengunjungi 40 istana/tempat bersejarah di Bavaria. Karcis tersebut ada yang berlaku selama setahun atau 14 hari. Karcis terusan ini jauh lebih murah dibandingkan bila kita membeli karcis setiap masuk istana. Apalagi tersedia karcis terusan untuk keluarga, yaitu dua orang dewasa dengan tiga orang anak. Untuk perjalanan ini kami membeli karcis terusan keluarga yang berlaku selama 14 hari seharga 36 euro. Karcis dengan mudah dapat dibeli di istana/museum mana saja yang terdapat dalam daftar yang dikeluarkan oleh Departemen Istana Bavarian (Bavarian Palace Department).
Bed and breakfast di Weibersburn
Berangkat dari Delft jam 9 pagi, sekitar jam 4 sore kami sudah tiba di kota tujuan pertama Wurzburg. Kami menginap malam itu di Bed and Breakfast di pinggir kota Wurzburg, yaitu Weibersbrunn. Kami mendapat kamar besar dengan 3 bed yang sangat lapang untuk 3 anak dan orang tuanya. Selain kamar ada ruang makan dan dapur yang dapat kami pakai selama menginap disini. Senang sekali rasanya setelah hampir seharian duduk di dalam mobil, bisa bersantai dan makan malam seperti di rumah sendiri.
Bagian depan Residenz Wurzburg
Kota tua pertama yang kami kunjungi yaitu Wurzburg terletak di barat laut provinsi Bavaria. Wurzburg sebagai kota besar terdiri dari bagian kota tua (Altstadt), bagian kota modern, dan daerah industri.  Dipisahkan oleh pegunungan dari kota besar Frankfurt di bagian barat, kota ini terletak di persimpangan beberapa highway yaitu Autobahn 3, 7 dan 81, dan juga mudah dicapai dari kota lain seperti Stuttgart dan Regensburg. Umumnya turis dari luar Jerman  yang menggunakan pesawat terbang dapat berkunjung ke Wurzburg melalui bandara udara di Frankfurt atau Munich dan kemudian melanjutkan perjalanan dengan mobil, kereta atau bis. 
Tidak jauh dari pusat kota tua Wurzburg, di dekat area parkir kota, terletak istana yang dikenal sebagai Residenz Wurzburg.  Didepan istana ini terdapat pelataran batu luas dengan kolam air mancur dan dikelilingi gedung gedung tua lainnya. Residenz  Wurzburg yang ditetapkan sebagai UNESCO-World Heritage, adalah tempat kediaman prince-bishop yang dibangun sekitar tahun 1720 sampai 1744. Istana ini dikenal sebagai istana bergaya baroque terbesar dan terindah di Jerman. Didirikan pada masa pemerintahan Prince-Bishop Lothar Franz dan Friedrich Carl von Schonborn. Istana ini dirancang dan didekorasi oleh tim international yang terdiri dari arsitek, pelukis maupun pematung terkenal masa itu.  Sebelum istana ini didirikan, Prince Bishop meninggali Istana Marienburg yang berlokasi di atas bukit seberang sungai Main.
Court Chapel di Residenze Wurzburg

Bagian yang paling terkenal dari Residenz  Wurzburg adalah tangga besar putih di ruang masuk utama yang berhiaskan patung dan lukisan langit-langit (fresco) karya pelukis Itali ternama, Venetian Tiepolo. Tangga dan lukisannya ini menurut cerita disebut sebagai lukisan langit-langit terbesar di dunia. Selain itu, Court Chapel (kapel raja) yang terletak di bagian depan istana ini, juga menarik untuk dikunjungi.  Karya arsitek Balthasar Neumann yang diselesaikan tahun 1743 ini memiliki dekorasi yang sangat artistik, dengan dinding lengkung penuh lukisan dan patung serta tiga kubah oval diatasnya.

Setelah perang dunia kedua, kota Wurzburg hancur pada saat pemboman tanggal 16 Maret 1945.  Interior Residenz Wurzburg mengalami kerusakan berat setelah perang, tapi kemudian segera direnovasi sehingga sekarang pengunjung dapat menikmati gedung tua ini dalam kondisi yang hampir kembali seperti kondisi semula sebelum dihancurkan oleh bom.
Bagian belakang Resiidenz Wurzburg
Hampir sebagian besar atap istana ini hancur karena pemboman. Untungnya atap diatas tangga utama ini utuh, sehingga lukisan di langit-langit yang besar ini bertahan dan keindahannya dapat dinikmati semua pengunjung. Sebagian besar furniture sudah hancur, sehingga diganti dengan furniture baru yang menyerupai model pada masa tersebut. Karena sebagai museum, fungsi ruangan di istana ini tidak sama lagi dengan fungsinya semula. Mungkin ini berbeda dengan istana Versailles, di dekat Paris, yang fungsi ruangannya tetap dijaga seperti apa adanya sewaktu dibangun.
Di bagian belakang istana terdapat taman luas yang indah dengan berbagai bunga dan patung-patung. Pada kunjungan ke istana ini bulan Juli, bunga-bunga di taman sedang bermekaran dengan indahnya dan udara terasa nyaman untuk berjalan-jalan di taman atau berfoto di dekat deretan pohon yang berbentuk seperti cone terbalik.
Tempat menarik lain di kota ini adalah Istana Marienburg, atau Marienburg Fortress, yaitu istana tempat Bishop sebelum pindah ke Residenz Wurzburg. Begitu masuk kota Wurzburg, bangunan ini sudah terlihat dikejauhan karena berada di puncak bukit dan tampak sebagai istana dengan benteng besar yang dikelilingi kebun anggur.
Alte Mainbrucke dengan patung Santo
Dengan menggunakan mobil, sebetulnya pengunjung bisa memparkir kendaraan di tempat parkir dibawah benteng  sehingga jarak tempuh ke atas bukit dengan berjalan kaki lebih dekat. Tapi kami memutuskan untuk parkir di tengah kota Wurzburg dan berjalan kaki ke arah Marienburg melewati jembatan tua yang dikenal sebagai Alte Mainbrucke. Jembatan tua yang didirikan pada tahun 1373 ini hanya digunakan untuk pejalan kaki dan menghubungkan jalan ke arah Marienburg fortress di atas bukit dengan jalan lain yang dipenuhi toko-toko atau restauran di seberang sungai. Diatas jembatan batu ini berjejer patung-patung berukuran besar yang sebagian besar adalah para orang suci (santo) yang dikenal di sekitar daerah bavaria dan raja-raja yang pernah berkuasa di Wurzburg.
Marienbrug fortress di atas bukit
Untuk mencapai istana di atas bukit, setelah menyeberang jembatan kami berjalan sekitar 20 menit, dengan kondisi jalan yang cukup terjal.
Pemandangan dari atas bukit sungguh menarik dan mengobati rasa lelah setelah berjalan di jalan yang terjal. Kota Wurzburg seluruhnya dapat terlihat dari Marienburg Fortress.
kota Wurzburg dari Marienbrug Fortress
Benteng atau istana ini seperti sebuah kota kecil sendiri di atas bukit. Daerahnya memang luas, selain gedung-gedung dengan jalan berbatu, dibagian belakang terdapat kebun anggur yang meluas sampai ke sekeliling tebing istana.
Gedung-gedung di dalam Marienbrug Fortress
Hampir seluruh bangunan di atas bukit ini dapat dikunjungi turis. Disana terdapat dua museum besar yaitu museum Main-Franconian dan museum Fürstenbau. Di museum pertama, dapat dilihat karya pematung terkenal dari perioda Gothic, Tilman Riemenschneider,  selain berbagai koleksi dari seniman seniman periode Baroque dan Rococo.
Di museum Fürstenbau, pengunjung dapat melihat dokumentasi sejarah kota Wurzburg dari abad ke-8 sampai abad ke-20.  Interior di Marienburg terlihat lebih sederhana dibandingkan dengan interior di Residenz  Wurzburg
Bagian dalam Benteng
Di salah satu ruang di museum Fürstenbau, diperlihatkan dua maket besar yang menunjukkan kota Wurzburg sebelum dan setelah perang dunia II. Dari maket-maket tersebut terlihat betapa parahnya akibat perang yang diderita oleh kota Wurzburg. Hampir semua bangunan besar hancur, kecuali beberapa gereja. Residenz Wurzburg rusak berat, demikian juga istana Merienberg walau tidak separah istana Wurzburg. Hebatnya hanya dalam beberapa tahun, sebagian besar dari istana ini sudah direnovasi dan dapat dibuka untuk umum.
Selain kedua museum ini, pengunjung juga dapat mengunjungi sumur sedalam 104 meter yang dibangun pada tahun 1200.  
Sumur yang ditutup dengan kawat baja ini begitu dalamnya, sehingga bila kita melempar uang koin ke dalamnya, nyaris tak terdengar ketika koin itu menyentuh dasar sumur. Ditengah benteng juga terdapat menara tinggi didekat kapel berkubah biru. Dari jendela di menara pengunjung dapat menikmati pemandangan benteng tua Marienburg dan kota Wurzburg.
Menara dan sumur di dalamnya
Sayangnya kami mengunjungi kota Wurzburg dalam satu hari saja, karena keesokan harinya sudah harus mengunjungi kota tua lainnya, yaitu Rothenburg ob de tauber. Kami sempat berjalan jalan di area pertokoan di seberang Alte Mainbrucke yang menarik. Kami ingat, roti dan kue yang dijual di bakery dengan aneka topping dan isi. Ternyata roti dan kue ini tidak hanya menarik mata tapi juga terasa lezat.  Dengan berbekal roti dan kue kami duduk santai menikmati makan siang di Alte Mainbrucke yang dilengkapi dengan kursi-kursi. Pengunjung kota ini tidak usah khawatir untuk mengisi perutnya. Restoran banyak ditemui dimana-mana, selain bakery atau turkse pizza alias pizzanya orang Turki. Kursi taman banyak disediakan sehingga bagi mereka yang tidak senang makan dalam ruangan di hari yang cerah, makan siang dapat dinikmati sambil memandang bukit Marienburg atau sungai Main.  Tidak salah kalau Wurzburg menjadi kota yang patut dikunjungi di rute Romantic Road

Website yang berisi informasi tentang: 

No comments:

Post a Comment