Thursday, April 4, 2013

Jalan-Jalan ke Kampung Sumber Alam di Garut



Tujuan jalan-jalan kali ini adalah Garut. Kota yang dikelilingi pegunungan di sebelah timur Bandung. Ada apa di Garut? Ternyata lumayan juga tujuan wisatanya. Ada beberapa danau atau situ, air terjun, sentra kerajinan kulit dan tentunya tak ketinggalan mencoba kuliner khas Garut. Cerita perjalanan kali ini khusus berbagi cerita tentang Kampung Sumber Alam. Sekarang saya ceritakan ya bagaimana perjalanan dari Jakarta ke Garut. Perjalanan dari Jakarta menggunakan tol Purbaleunyi dan keluar di ujung tol yaitu di jalan Cileunyi – Jatinangor cukup lancar, jarak sekitar 160 km ditempuh kurang dari 2 jam karena tidak macet. Jalan berikutnya adalah menggunakan jalan lintas provinsi yang menghubungkan Bandung dan Garut/Ciamis. Di daerah Nagrek, sekitar 30 km dari exit tol cileunyi, jalan terbagi dua yaitu kiri ke arah Tasikmalaya/ Ciamis dan kanan ke Garut. Pertigaan ini agak aneh dan membahayakan, karena tiba-tiba saja terbagi dua dan bisa frontal berhadapan dengan kendaraan dari arah Garut ke Bandung. Mungkin seharusnya ada segitiga atau bundaran yang bisa memisahkan kendaraan yang akan ke Garut dan yang dari arah Garut. Ya ini adalah komentar orang yang baru pertama kali melewati Nagrek ke Garut, mungkin yang sudah biasa tidak merasa aneh dengan tanda lalu lintas yang kurang memadai ini.

Kampung Sumber Alam: 
Tujuan pertama jalan-jalan ke Garut adalah ke hotel/resort yang dikenal sebagai Kampung Sumber Alam. Lokasinya di daerah Cipanas, sebelum masuk kota Garut dari arah Bandung. Sekitar 18, 8 km dari pertigaan Nagrek sampailah ke jalan Pesawahan yang menuju Cipanas, belok ke kanannya tidak jauh dari restaurant sunda Cibiuk sebelum kota Garut. Jalan Pesawahan ini kecil tapi langsung menghadap ke Gunung Guntur yang tampak tinggi dan gundul. Setelah letusan tahun  1847 gunung ini tampak tandus puncaknya, walau di bagian kakinya hijau oleh pesawahan dan pepohonan. Sering gunung berapi ini dalam status waspada tapi masyarakat sekitarnya , seperti penduduk daerah Cipanas,sudah terbiasa dan tidak mengungsi. 
Kampung Sumber Alam adalah resort bergaya sunda yang cantik dan terawat. Begitu melewati bangunan tempat resepsionis, bunga bugenvile aneka warna dipinggir kolam menanti untuk difoto. Dengan latar belakang gunung Guntur dan area yang luas penuh dengan kolam dan teratai, resort ini menjadi pilihan menarik untuk berlibur di Garut. Walau tampak sudah tua, karena beberapa bangunannya yang dari kayu dan bambu tampak aus, tapi fasilitas di dalam kamar  cukup lengkap. Mungkin karena udara Cipanas Garut ini masih sejuk, maka tidak ada air conditioner di kamar. Untung waktu kami menginap disana, di bulan Maret, tidak pernah kepanasan dan terasa dingin di malam hari. 


 Setiap bungalow di resort ini menghadap kolam berisi teratai dan tanaman air lainnya. Secara umum bungalow yang manapun memiliki pemandangan keluar yang menarik dan selalu terdengar bunyi gemiricik air mengalir yang menyejukkan. Kalau bisa memilih lokasi bungalow, pilih bungalow yang berada di sekitar kolam besar di bagian belakang. Karena selain punya pemandangan kolam teratai yang indah, juga pemandangan gunung Guntur yang luar biasa, terutama di pagi hari. Pemandangan di sekitar kolam tidak kalah dengan pemandangan kolamnya di lukisan Monet. 
Selama menginap disana, setiap pagi kami jalan kaki ke luar kompleks resort . Udaranya masih bersih dan sejuk, cocok untuk jalan kaki menyusuri sawah dan kebun. Walau lingkungan sekitar Kampung Sumber Alam sudah padat dengan perumahan penduduk dan penginapan, tapi di balik perkampungan kami menemukan jalan kecil ke daerah lapang mendekati gunung Guntur. Lumayan kalau ingin berkeringat pagi-pagi bisa jalan ke kaki gunung. 

Bila ingin makanan lain selain di hotel, tinggal naik mobil sebentar ke jalan raya utama Bandung - Garut. Berbagai restauran sunda banyak disana. Selain restaurant Cibiuk yang mantap sambalnya, masih banyak yang lainnya. Pengalaman terakhir, pesan makanan seafood china di salah satu restaurant disana rasanya kurang enak. Ya di Garut memang  mantapnya makanan sunda rupanya. 
Setelah menginap dua malam disana, jelas sudah keunggulan dan kekurangan resort ini. Ini yang menurut saya keunggulannya: Staf hotel sangat ramah dan siap menolong. Taman airnya terawat rapih dan indah dipandang. Bak mandi di setiap bungalow/villa sangat besar, sehingga nyaman untuk berendam air panas alam. Kolam renangnya juga cukup besar dan nyaman untuk dipakai berenang serius. Café di sebelah bangunan resepsionis, tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu mengobrol malam-malam sambil minum kopi atau bajigur dan penganan tradisional. Hidangan makan paginya juga enak dan banyak pilihan.
Hal yang masih kurang dari resort ini: Daun pintu dan jendela sudah tampak aus, ada sedikit celah-celah. Pernah terlihat tikus kecil menyelinap dari balik rak/meja TV keluar melewati celah kecil di pintu. Untung itu adalah pagi terakhir di hotel, kalau tidak pasti tak bisa tidur. Kran air di wastafel sudah goyang-goyang, menunggu waktu untuk diganti sepertinya. Mudah-mudahan kalau ada kesempatan menginap lagi disana sudah ada renovasi.
Begitulah pengalaman menginap di resort Kampung Sumber Alam. Secara umum menyenangkan dan membuat ingin kembali kesana menikmati berendam di air panas alamnya.

1 comment:

  1. Terima kasih buat tulisannya, bermanfaat mbak

    gak sabar mau ke garut :)

    ReplyDelete