Friday, April 12, 2013

Jalan-jalan bersepeda di Belanda



Selama tinggal di Belanda sudah menjadi acara rutin untuk bersepeda dikala cuaca cukup bagus, biasanya mulai bulan April sudah bisa bersepeda jauh.  Walau sebelumnya hanya sesekali saja bersepeda waktu di Indonesia, setelah tinggal di Belanda, sepeda menjadi alat trasnportasi andalan kami. Bersepeda di Belanda sangat nyaman, karena tidak takut diserempet motor atau mobil. Di beberapa tempat, jalan terdiri dari tiga bagian yaitu untuk mobil, sepeda dan pejalan kaki. Kalau pun bersatu di jalan raya, marka jalan yang jelas membedakan jalur sepeda dan jalur mobil.
Tidak seperti para gowes di Indonesia yang berkostum lengkap bila bersepeda. Di Belanda,  orang-orang tidak menggunakan helmet atau kostum khusus. Biasanya yang bersepeda mengenakan celana dan T-shirt kaos ketat serta helmet adalah mereka yang mengikuti lomba.  Perlengkapan bersepeda disana cukup jaket dan selendang penutup leher. Kadang-kadang menggunakan topi, tapi dengan angin yang sering dahsyat, lebih aman  mengenakan jaket bertopi (capuchon).
Sepeda tidak menghalangi orang untuk menggunakan sepatu dengan hak tinggi. Beberapa kali saya berpapasan dengan wanita bersepeda yang bersepatu hak tinggi. Juga pernah saya melihat wanita hamil besar masih bersepeda, dan membonceng anak batita di bangku khusus di belakangnya. Setiap pagi waktu ke sekolah atau ke kantor, jalur sepeda padat dan orang-orang bersepeda dengan cepat. Jarang melihat mereka bersepada lambat-lambat, sudah cepat sambil mengobrol atau makan roti pula kadang-kadang.
Bila akan bersepeda ke tempat yang agak jauh, sebelumnya dipelajari dahulu rute ke tempat tujuan, dengan Google dapat terlihat jalur sepeda ke berbagai tempat. Pagi-pagi sudah disiapkan air minum di botol dan sandwich daging turki lapis untuk cemilan, sedangkan untuk makan siang bisa macam-macam, mulai dari mie goreng, sampai nasi capcay. Semua perbekalan disimpan di tas yang terlampir di kiri kanan sepeda, seperti sepeda pak pos tempo dulu.  

Zevenhuiserplas
Tujuan bersepeda ini ada di utara Rotterdam di dekat desa yang bernama Zevenhuizen. Jarak yang kami tempuh sekitar 20 km dari tempat kami tinggal di Delft. Danau buatan yang cukup besar ini berada di lingkungan yang tenang dan lapang. Jalan sepeda yang kami lalui bersih dan rata sehingga tidak terasa bisa menggenjot cukup cepat.
Melewati kanal, lapangan rumput dan hutan kecil, akhirnya kami sampai juga di danau Zevenhuiserplas. Tidak terlalu istimewa danaunya, padang rumput dan pohon-pohon rindang yang bersih menjadi tempat untuk bermain setelah lama bersepeda. Tampak bangunan tinggi Rotterdam terlihat dari danau, karena memang sudah berada di perbatasan daerah Rotterdam.
Zuidenpark
Taman yang luas ini ada di kota Den Haag berbatasan dengan wilayah Rijswijk. Kami bersepeda dalam rombongan kecil dari Delft melalui jalan Princess Beatrixlaan yang panjang, sebagai kelanjutan jalan utama Provincialeweg di Delft. Jalur sepeda disamping jalan Princess Beatrixlaan ini mulus sekali sehingga perjalanan sepanjang 10 km tidak terasa berat karena jalan yang datar. Mulai melewati perbatasan Delft-Rijswijk pemandangan hanya padang rumput dengan sapi atau domba dan bangunan green house.
Taman Zuidenpark ini termasuk taman kota terbesar di Belanda, yang didirikan sekitar tahun 1920 an. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di taman ini, bisa berjalan kaki atau lari di lintasannya, bersepatu roda, bersepeda atau hanya berbaring di rumput dan barbekyu. Di musim panas biasanya sering diadakan konser musik terbuka gratis untuk masyarakat.
Monster di Zuid Holland
Lokasi tujuan bersepeda kali ini adalah kota kecil pinggir pantai yang berada kira-kira 10 km di sebelah barat daya kota Den Haag. Dari kota Delft tempat kami tinggal jaraknya sekitar 17.5 km. Rombongan di bulan April ini agak banyak, yaitu sekitar 25 sepeda. Karena banyak jadi ada pemimpin dan penyapu agar rombongan tidak terpencar. Asik juga bersepeda dalam rombongan besar seperti ini, karena sebelumnya paling banyak berdelapan. Jaket tebal tak kuat menahan udara dingin bulan April yang bertambah dingin dengan angin yang menerpa wajah sewaktu bersepeda.

 Setelah lepas melalui wilayah Rijswijk, rombongan melaju melalui daerah luas yang lapang dengan kebun-kebun sayur dan bunga.
Kami sempat memasuki green house yang sedang “open house” sehingga bisa melihat bagaimana tanaman bunga potong maupun bunga pot dikembang biakkan di Belanda. Semuanya serba praktis dan mekanis, tak heran Belanda bisa menjadi negara pengekspor bunga.
Pantai Monster yang berada di tepi laut utara ini sangat sepi dan kosong. Walau luas dengan pasir coklat yang halus tak banyak orang yang mengunjungi pantai pada saat cuaca masih terlalu dingin untuk bermain air. Setelah melepas lelah di kedai kecil dengan minum kopi dan teh serta kentang goreng yang panas, rombongan kembali pulang dengan membawa kenangan foto-foto bersama.


Dobbeplas dan Delftse Hout
Danau Delftse Hout adalah danau terdekat dari pusat kota Delft. Dengan bersepeda selama 4,5 km atau sekitar 20 menit, melewati Oosportburg dan IKEA sampai di lokasi yang luas dan tenang ini.  Danau ini dibuat sekitar tahun 1960 an karena pengerukan tanah untuk pembangunan perumahan di area sekitar Delft. Termasuk dalam area ini adalah perternakan kecil yang selalu ramai dikunjungi anak-anak.
Juga taman air yang selama musim panas cukup padat dipenuhi anak-anak. Danaunya bisa untuk berenang karena airnya cukup jernih. Pasir putih sekeliling danau juga menjadi tempat piknik dan barbekyu. Yang spesial adalah adanya bagian pantai yang digunakan kaum nudis untuk berjemur disini. Bila ingin camping juga bisa, disediakan lokasi camping dengan membayar dan lokasi camping yang gratis.

Dobbeplas terletak lebih timur laut dari Delftse Hout, sekitar 3,5 km melewati hutan dan ladang sampai ke danau yang sedikit lebih kecil dari danau di Delftse Hout. Danau Dobbeplas lebih lapang sekelilingnya, karena hanya rumput bukan hutan kecil seperti di Delftse Hout. Danau ini dan area sekitarnya juga merupakan lokasi rekreasi air, berkuda, dan untuk piknik.
Yang khas dari Dobbeplas adalah adanya kincir angin tua di sekitar itu. Bersepeda ke dua lokasi ini hanya memakan waktu sebentar saja dari pusat Delft. Biasanya setelah piknik makan siang dan udara sudah mulai terik, kami bergegas menggenjot sepeda pulang.



No comments:

Post a Comment