Selama tinggal di Belanda sudah menjadi acara rutin untuk
bersepeda dikala cuaca cukup bagus, biasanya mulai bulan April sudah bisa
bersepeda jauh. Walau sebelumnya hanya
sesekali saja bersepeda waktu di Indonesia, setelah tinggal di Belanda, sepeda menjadi
alat trasnportasi andalan kami. Bersepeda di Belanda sangat nyaman, karena
tidak takut diserempet motor atau mobil. Di beberapa tempat, jalan terdiri dari
tiga bagian yaitu untuk mobil, sepeda dan pejalan kaki. Kalau pun bersatu di
jalan raya, marka jalan yang jelas membedakan jalur sepeda dan jalur mobil.
Tidak seperti para gowes di Indonesia yang berkostum lengkap
bila bersepeda. Di Belanda, orang-orang
tidak menggunakan helmet atau kostum khusus. Biasanya yang bersepeda mengenakan
celana dan T-shirt kaos ketat serta helmet adalah mereka yang mengikuti
lomba. Perlengkapan bersepeda disana
cukup jaket dan selendang penutup leher. Kadang-kadang menggunakan topi, tapi dengan
angin yang sering dahsyat, lebih aman mengenakan
jaket bertopi (capuchon).
Sepeda tidak menghalangi orang untuk menggunakan sepatu
dengan hak tinggi. Beberapa kali saya berpapasan dengan wanita bersepeda yang
bersepatu hak tinggi. Juga pernah saya melihat wanita hamil besar masih
bersepeda, dan membonceng anak batita di bangku khusus di belakangnya. Setiap
pagi waktu ke sekolah atau ke kantor, jalur sepeda padat dan orang-orang
bersepeda dengan cepat. Jarang melihat mereka bersepada lambat-lambat, sudah
cepat sambil mengobrol atau makan roti pula kadang-kadang.
Bila akan bersepeda ke tempat yang agak jauh, sebelumnya dipelajari
dahulu rute ke tempat tujuan, dengan Google dapat terlihat jalur sepeda ke
berbagai tempat. Pagi-pagi sudah disiapkan air minum di botol dan sandwich
daging turki lapis untuk cemilan, sedangkan untuk makan siang bisa macam-macam,
mulai dari mie goreng, sampai nasi capcay. Semua perbekalan disimpan di tas
yang terlampir di kiri kanan sepeda, seperti sepeda pak pos tempo dulu.
Zevenhuiserplas
Tujuan bersepeda ini ada di utara Rotterdam di dekat desa
yang bernama Zevenhuizen. Jarak yang kami tempuh sekitar 20 km dari tempat kami
tinggal di Delft. Danau buatan yang cukup besar ini berada di lingkungan yang
tenang dan lapang. Jalan sepeda yang kami lalui bersih dan rata sehingga tidak
terasa bisa menggenjot cukup cepat.
Melewati kanal, lapangan rumput dan hutan
kecil, akhirnya kami sampai juga di danau Zevenhuiserplas. Tidak terlalu
istimewa danaunya, padang rumput dan pohon-pohon rindang yang bersih menjadi
tempat untuk bermain setelah lama bersepeda. Tampak bangunan tinggi Rotterdam
terlihat dari danau, karena memang sudah berada di perbatasan daerah Rotterdam.
Zuidenpark
Taman yang luas ini ada di kota Den Haag berbatasan dengan
wilayah Rijswijk. Kami bersepeda dalam rombongan kecil dari Delft melalui jalan
Princess Beatrixlaan yang panjang, sebagai kelanjutan jalan utama
Provincialeweg di Delft. Jalur sepeda disamping jalan Princess Beatrixlaan ini
mulus sekali sehingga perjalanan sepanjang 10 km tidak terasa berat karena
jalan yang datar. Mulai melewati perbatasan Delft-Rijswijk pemandangan hanya
padang rumput dengan sapi atau domba dan bangunan green house.
Taman Zuidenpark
ini termasuk taman kota terbesar di Belanda, yang didirikan sekitar tahun 1920
an. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di taman ini, bisa berjalan kaki atau
lari di lintasannya, bersepatu roda, bersepeda atau hanya berbaring di rumput
dan barbekyu. Di musim panas biasanya sering diadakan konser musik terbuka gratis
untuk masyarakat.
Monster di Zuid Holland
Lokasi tujuan bersepeda kali ini adalah kota kecil pinggir
pantai yang berada kira-kira 10 km di sebelah barat daya kota Den Haag. Dari
kota Delft tempat kami tinggal jaraknya sekitar 17.5 km. Rombongan di bulan
April ini agak banyak, yaitu sekitar 25 sepeda. Karena banyak jadi ada pemimpin
dan penyapu agar rombongan tidak terpencar. Asik juga bersepeda dalam rombongan
besar seperti ini, karena sebelumnya paling banyak berdelapan. Jaket tebal tak
kuat menahan udara dingin bulan April yang bertambah dingin dengan angin yang menerpa
wajah sewaktu bersepeda.
Setelah lepas melalui wilayah Rijswijk, rombongan melaju melalui daerah luas yang lapang
dengan kebun-kebun sayur dan bunga. Kami sempat memasuki green house yang sedang “open house” sehingga bisa melihat bagaimana tanaman bunga potong maupun bunga pot dikembang biakkan di Belanda. Semuanya serba praktis dan mekanis, tak heran Belanda bisa menjadi negara pengekspor bunga.
Pantai Monster yang berada di tepi laut utara ini sangat
sepi dan kosong. Walau luas dengan pasir coklat yang halus tak banyak orang
yang mengunjungi pantai pada saat cuaca masih terlalu dingin untuk bermain air.
Setelah melepas lelah di kedai kecil dengan minum kopi dan teh serta kentang
goreng yang panas, rombongan kembali pulang dengan membawa kenangan foto-foto
bersama.
Dobbeplas dan Delftse Hout
Danau Delftse Hout adalah danau terdekat dari pusat kota
Delft. Dengan bersepeda selama 4,5 km atau sekitar 20 menit, melewati Oosportburg
dan IKEA sampai di lokasi yang luas dan tenang ini. Danau ini dibuat sekitar tahun 1960 an karena
pengerukan tanah untuk pembangunan perumahan di area sekitar Delft. Termasuk
dalam area ini adalah perternakan kecil yang selalu ramai dikunjungi anak-anak.
Juga taman air yang selama musim panas cukup padat dipenuhi anak-anak. Danaunya
bisa untuk berenang karena airnya cukup jernih. Pasir putih sekeliling danau
juga menjadi tempat piknik dan barbekyu. Yang spesial adalah adanya bagian
pantai yang digunakan kaum nudis untuk berjemur disini. Bila ingin camping juga
bisa, disediakan lokasi camping dengan membayar dan lokasi camping yang gratis.
Dobbeplas terletak lebih timur laut dari Delftse Hout,
sekitar 3,5 km melewati hutan dan ladang sampai ke danau yang sedikit lebih
kecil dari danau di Delftse Hout. Danau Dobbeplas lebih lapang sekelilingnya,
karena hanya rumput bukan hutan kecil seperti di Delftse Hout. Danau ini dan
area sekitarnya juga merupakan lokasi rekreasi air, berkuda, dan untuk piknik.
Yang
khas dari Dobbeplas adalah adanya kincir angin tua di sekitar itu. Bersepeda ke
dua lokasi ini hanya memakan waktu sebentar saja dari pusat Delft. Biasanya
setelah piknik makan siang dan udara sudah mulai terik, kami bergegas
menggenjot sepeda pulang.
No comments:
Post a Comment