Wednesday, April 3, 2013

Jalan-jalan di Zeeland -Selatan Belanda: Vlisingen, Middelburg dan Veere



Vlisingen
Bagian tenggara Belanda dekat dengan perbatasan Belgia terdapat provinsi Zeeland, yang sebagian besar terletak di delta sungai-sungai besar. Barisan bukit landai buatan manusia, yang disebut dikes, berada di sepanjang pantai menjadi penghalang gempuran pasang laut. Karena dikes ini pula, maka bagian daratan yang hampir  seluruhnya di bawah permukaan air laut dapat bertahan kering sepanjang tahun. Kerusakan parah akibat banjir besar laut Utara pada tahun 1953 mengawali pembangunan proyek konstruksi perairan di daerah ini yang dikenal sebagai Delta Works.
Bagian provinsi Zeeland di delta sungai ini merupakan  salah satu tujuan wisata  penting di Belanda. Pada musim panas dan liburan panjang penghuni Zeeland menjadi berlipat dua dengan kedatangan para pelancong untuk menikmati pantainya yang luas alami dengan jalur sepeda di sepanjang pantai. Pantai di semenanjung itu relatif masih kosong.  Laut Utara yang menjorok ke dalam sampai ke Pelabuhan kota Antwerpen di layari kapal-kapal besar. Lewatnya kapal-kapal tersebut juga menjadi tontonan yang menarik, karena begitu dekat ke garis pantai.  

 

Kota yang relatif besar di daerah tersebut adalah Vlissingen, yang berada di pinggir pantai. Karena lokasinya, industri pembuatan kapalnya cukup terkenal.  Beberapa kapal perang Negara kita pun di buat disini.  Vlissingen adalah tipikal kota-kota berukuran sedang di Belanda. Bangunan-bangunannya relatif baru, setelah bangunan lamanya hampir semua hancur pada waktu Perang Dunia II lalu. Pantai utamanya di dekat Stadhuis (Balai kota) cukup ramai dikunjungi wisatawan, karena lebar dan panjang. Sepanjang pantai tersebut berjejer took-toko,  restaurant dan selasar untuk pejalan kaki yang lebar. Pada saat kami kesana, kebetulan sedang ada pasar buku bekas di pinggir pantai. Lumayan besar pasar dadakan ini, dan menariknya banyak buku tentang Indonesia yang dijajakan  disini.

Middleburg
Kota lain yang banyak dikunjungi di daerah Zeeland ini adalah Middelburg dan Veere. Kota Middelburg yang berpenduduk sekitar 48 000 orang adalah  ibukota provinsi Zeeland. Menurut sejarahnya, kota ini mulai didirikan sekitar awal abad ke 9, tapi baru mendapat hak sebagai kota pada tahun 1217.  Selama abad Pertengahan, kota ini menjadi pusat perdagangan yang penting antara Ingris dan kota-kota di daerah Flanders (Belanda bagian selatan). Selanjutnya sewaktu masa keemasan Belanda sekitar abad ke -17, Middelburg menjadi pusat dari Perusahaan Belanda di India timur atau VOC.
Sebagai salah satu kota tertua di Belanda, bangunan Balai Kota (Stadhuis) Middelburg yang dibangun dengan gaya Gotik pada tahun 1452 -1458 menjadi tengara yang menarik.   Walaupun hampir hancur total pada waktu pemboman sekitar tahun 1940, Stadhuis ini berhasil dibangun kembali seperti bentuk aslinya.
Pada hari Minggu siang, kota ini seperti kota mati. Sedikit sekali orang yang terlihat di pusat kotanya. Seperti halnya kota-kota lain di Belanda, pada hari Minggu pertokoan tutup dan yang buka hanya restoran. Tidak heran, pengunjung ke kota ini lebih senang duduk-duduk di café atau restoran sambil menikmati kopi dan poffertjes. Setelah menikmati makan siang di salah satu restoran di dekat gereja  di Middleburg.

Veere
Kami melanjutkan perjalanan ke kota tetangga, Veere. Kota kecil ini sarat dengan bangunan tua yang bersejarah. Pelancong yang mengunjungi kota pantai ini terutama dari Belanda, Jerman dan Belgia. Dibangun pada tahun 1353 sebagai kota nelayan, sekarang marina kecil disana menjadi tempat bersandar kapal pesiar  (yatchs) dan kapal layar sport.  Tepat di tanah yang menjorok ke  laut berdiri kokoh benteng yang dikenal sebagai Campveerse tower.
Benteng dengan menara ini dibangun untuk pertahanan kota sekitar tahun 1500 an. Sekarang berfungsi sebagai hotel dan menara mercu suar.

Rumah-rumah antik yang mengelilingi town square tampak cantik dengan taman kecil yang asri. Ada rumah cantik yang disebut Scottish house, yang didirikan pada abad ke-15 sebagai kantor dagang karena waktu itu Veere merupakan pelabuhan untuk perdagangan wool dengan Skotlandia sekitar tahun 1541 – 1799. Bangunan tersebut sekarang menjadi museum. Balai kotanya berdiri utuh seperti sewaktu didirikan pada tahun 1474. Tentu saja para turis senang berfoto dengan latar belakang balai kota ini atau suasana town square yang asri.
Sebagian besar rumah-rumah di town square ini sekarang menjadi toko yang menjual barang-barang unik atau menjadi café/restaurant yang cozy. Ada satu toko yang saya datangi karena dari jendela kaca terlihat cantik. Di dalamnya semua peralatan dapur dan ruang makan tertata cantik dengan aroma potpourri yang harum dan menyegarkan. Tidak salah kalau hampir semua pengunjung toko ini adalah kaum wanita. Toko ini seperti toko favorit saya di kota Delft yaitu “Dille & Kamille”. Memang saya selalu tertarik dengan toko-toko yang menjual perangkat makan atau dapur. 

Apa yang dilakukan para pelancong di tempat seperti Veere?. Mereka bisa menyewa perahu layar kecil dan berlayar di teluk yang tenang seperti danau ini, atau juga bisa mengikuti tour di kapal yang lebih besar untuk menikmati angin laut dan memandang kedaratan yang masih banyak berupa padang rumput, atau pepohonan pinggir pantai. Duduk atau selonjoran di pinggiran marina sambil menikmati makanan atau hanya membaca buku juga menjadi aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung kota Veere.

Waktu kami disana sekitar bulan Mei, udara cerah dan sejuk. Jam 4 sore adalah waktu yang tepat untuk mengisi perut lagi. Melihat kerumunan di dekat salah satu pojok taman, kami jadi penasaran. Ternyata ada kios penjual ikan atau viskraam yang menjual ikan goreng seperti kibbeling (ikan nugget),  lekkerbek (ikan berbalut tepung), dan ikan segar siap makan yang disebut haring. Haring ini ikan segar yang telah diawetkan dengan garam dan kepalanya telah dibuang. “Hollandse Nieuwe haring” biasanya dimakan dengan cacahan bawang besar (onion) dan irisan lemon. Cara makan haring ini juga special, ikan yang bertabur bawang ini diangkat ekornya tinggi-tingi, lalu diluncurkan ke mulut perlahan-lahan sambil dinikmati. Pertama datang ke Belanda terasa aneh melihat cara memakan ikan seperti ini, dan juga rasa haring dengan tekstur mentahnya. Walau aneh tapi penggemarnya banyak, bahkan untuk sebagian besar orang Indonesia yang tinggal cukup lama di Belanda, haring juga menjadi favorit snack. 

Setelah menikmati snack ikan haring dan lekkerbek yang gurih garing, kami tutup sesi makan-makan ini dengan setangkup ice cream yang manis segar. Dengan perut kenyang kami lanjutkan perjalanan kembali ke Baarland tempat kami camping. Mungkin karena  cukup melelahkan perjalanan hari ini, kami tertidur nyenyak di tenda Vacansoleil yang terasa  dingin di udara bulan Mei.

No comments:

Post a Comment