Monday, January 30, 2012

Perjalanan ke Venezia

Pada perjalanan liburan keluarga di liburan musim gugur ini kami mengunjungi beberapa kota di Italia. Bermula di Venezia, perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi kota-kota kecil seperti San Piere a Sieve, Fiesole, Siena, Pisa, Cortona, Arezzo, Orvieto selain Florence dan Roma.

Udara dingin pertengahan Oktober menyambut kami di airport Treviso Venezia. Perjalanan liburan kali ini kami lakukan dengan mengendarai mobil. Mobil sewaan kami ambil di airport Treviso Venezia dan akan kami kembalikan di airport Ciampino Roma di ahir perjalanan nanti. Biaya sewa mobil di Itali relatif murah, walaupun sudah ditambah biaya ekstra karena pengembalian mobil di lokasi yang berbeda. Perjalanan sebetulnya bisa dilakukan dengan kereta untuk berpindah dari satu kota ke kota lainnya. Tapi selain karena dengan bermobil kami bisa lebih bebas untuk berhenti dimana saja, bermobil berlima lebih ekonomis dibandingkan menggunakan kereta.

Mengendarai mobil di Italia perlu kerja sama yang baik antara supir dan navigator. Banyak cerita dari turis mancanegara tentang pengalaman mengendarai mobil di Italia yang dapat dibaca di internet. Salahnya adalah bersiap-siap beradu pendapat antara supir dan navigator. Supir harus tangkas dengan belokan atau perpindahan jalur yang agak singkat dari tanda pemberitahuan sebelumnya. Bantuan GPS sangat menolong, walau kadang-kadang ada alamat yang tidak tepat dengan data yang diperoleh dari Google maps.

Pengalaman hari pertama kami di Italia adalah kesulitan mencari lokasi tempat menginap yang sudah dipesan beberapa minggu sebelumnya. Ternyata penyebabnya adalah ketidaksesuaian data di GPS dengan alamat sebenarnya. Berdasarkan data GPS, yang kami panggil dengan sebutan “Jan” lokasi itu berada ditengah padang rumput luas tanpa satu bangunan pun. Ternyata lokasi sebenarnya sudah kami lewati tapi tidak terlihat karena kami asik memoloti si Jan ini. Untung siang hari terang benderang, kalau malam pastinya akan lebih susah lagi.

Camping Village Alba d’Oro adalah tempat kami menginap di Venezia. Karavan yang kami tempati memiliki dua kamar tidur dan dua kamar mandi, selain ruang tamu yang dilengkapi dapur mungil. Dengan tinggal di karavan seperti ini, kami bebas untuk mempersiapkan makanan di pagi hari dan malam hari. Fasilitas di camping village ini lumayan lengkap, karena selain karavan yang disewakan, juga terdapat restauran serta kolam renang. Mungkin karena sudah memasuki musim gugur, tidak banyak turis yang menginap disini dan kolam renang yang ada pun ditutup untuk sementara.

Venezia adalah pulau kecil yang dihubungkan dengan daratan Itali oleh jembatan Liberty yang dapat dilalui mobil dan kereta. Kota terdekat di seberang Venezia adalah Mestre, dan menjadi lokasi untuk memparkir mobil bagi turis yang ingin berkunjung ke Venezia. Membawa mobil masuk ke Venezia sebetulnya bisa saja, tapi tidak banyak manfaatnya. Selain karena jalan mobil yang terbatas, juga tempat parkir yang mahal sekali. Dengan menggunakan bis dari statsiun Mestre, kami memasuki Venezia pada petang hari.
Venezia yang kami temukan persis seperti yang banyak diceritakan orang. Gedung-gedung tua, piazza dan gereja dimana-mana. Penduduk asli Venezia sudah berpindah ke kota-kota kecil sekitar Venezia. Penghuni Venezia sekarang adalah para turis dan orang-orang yang aktivitasnya berkaitan dengan pariwisata. Jalan dan lorong diantara gedung-gedung menjadi area para turis berkelana. Selain berjalan kaki, tentunya turis dapat menggunakan gondola, tronchetto (versi sederhana dari gondola) atau vaporetto (bus air).

Tidak perlu khawatir bila tersesat di Venezia. Grand Canal yang membelah Venezia bisa menjadi acuan. Selain itu di gedung-gedung di persimpangan jalan atau lorong selalu tertempel di dindingnya petunjuk arah lokasi tempat-tempat turis yang terkenal. Jalan yang bersih serta kanal yang bebas sampah adalah andalan kota Venezia.

Beberapa tempat menarik yang menjadi tujuan turis diantaranya adalah jembatan Rialto, yang menghubungkan kedua sisi grand canal. Jembatan tertua di Venezia ini yang dibangun antara tahun 1588-1591 oleh Antonio da Ponte menjadi salah satu tempat terbaik untuk berfoto dan menikmati pemandangan ke arah grand canal yang dipenuhi oleh gondola, tronchetto dan vaporetto.
Melewati jembatan ini ke arah Piazza San Marco (St. Mark Square), kami menyusuri pingir kanal yang dilewati oleh gondola dan menapaki jalan kecil disela-sela gedung tua. Piazza San Marco adalah lapangan terbuka yang terbesar di Venezia yang merupakan tempat terpopuler untuk para turis, fotografer dan burung merpati. Piazza yang dibangun di abad ke sembilan ini dikelilingi Basilika San Marco, dan St Mark’s Clocktower yang bersebelahan dengan gedung Procuratie berbentuk huruf U yang merupakan kantor pemerintah Venezia.  Ujung lain dari Procuratie ini adalah Campanile Tower yang sering disebut dengan bell tower of San Marco Basilica.

Gedung Procuratie bergaya arsitektur Gotik, Klasik dan Neo Klasik ini terdiri dari Procuratie Vecchie dan Procuratie Nuove yang mengapit Wing Napoleon ditengahnya. Di bagian bawah gedung ini terdapat berbagai cafe dan restaurant tua yang chic dan eksklusif.

Basilika San Marco yang mulai dibangun pada tahun 832 AD memiliki arsitektur unik karena gabungan dari arsitektur bergaya Bizantinum, Romawi dan Arab. Basilika dengan bentuknya yang sekarang baru diselesaikan pada ahir abad sebelas. Gerbang pintu masuk katederal dengan empat patung kuda dari kuningan serta mosaik di atas pintunya menarik untuk diperhatikan pengunjung katederal ini.


 Disamping kiri Basilika San Marco adalah istana Ducal atau Palazzo Ducale yang menjadi kediaman dari Duke of Venice pada masa lalu. Istana Ducal yang diselesaikan pada tahun 1424 ini bergaya Gotik dengan tampak muka ke arah teluk Venezia dan Piazza San Marco. Venezia yang cantik dikenal sebagai kota mahal. Selain tarif parkir mobil yang mahal, tarif toilet umum juga mahal. Dengan mengeluarkan uang sebesar 1.5 euro barulah bisa kita menggunakan fasilitas ini. Bus air yang dikenal sebagai Vaporetto dapat membawa pengunjung Venezia menyusuri Grande Canal dengan membayar 6.5 euro untuk sekali jalan dari dekat statsiun bis di Piazzale Roma ke Piazza San Marco atau kebalikannya. Sedangkan bagi yang ingin menggunakan gondola harus merogoh saku lebih dalam lagi karena tarifnya sekitar 80 euro sejam.

Venezia yang tidak terlalu luas ini dapat juga dinikmati dengan berjalan kaki. Dengan berjalan santai kami bisa menikmati tontonan musik pengamen di taman-tamannya (campo), melihat berbagai toko yang menjual suvenir khas Venezia seperti topeng pesta yang cantik, serta menikmati pizza dan ice cream yang lezat.
Kami menikmati pemandangan Venezia di senja dan malam hari.
Setelah lampu-lampu mulai dinyalakan di sekitar Piazza San Marco, pemandangan menjadi spektakular dan semakin menggoda untuk berfoto disitu. Musik klasik yang dimainkan group-group kecil di depan restauran yang menyediakan tempat duduk di Piazza San Marco menambah indahnya suasana waktu itu.

No comments:

Post a Comment